Sabtu, 19 November 2016

0 Ary Sandhy Putra Is My Name

Assalamu’alaikum...

Perkenalkan nama gue Ary Sandhy Putra. Gue lahir di kota Demak, Jawa Tengah. Ceritanya gue cuma numpang lahir disitu. Karena ada suatu alasan yang jelas, sejak kecil sampai sekarang ini gue tinggal dan besar di pinggiran kota Sidoarjo, Jawa Timur.
Gue itu anak pertama dari 2 bersaudara. Di daerah ini gue tumbuh besar dan dewasa. Begitu pun dengan adik gue. Terlalu banyak cerita tentang diri gue, yang pasti kalian tidak akan mengerti kisah hidup gue.

Sedikit tentang diriku :

* Gue itu orangnya slenge'an tapi tetap cinta damai
* Lagi belajar bersyukur dg apa yg telah diberikan sang Pencipta
* Mencoba untuk tegar dalam menghadapi ujian hidup ini
* Sedang belajar sabar dan sayang terhadap sesama makhluk
* Selalu berdoa untuk kebaikan seluruh alam semesta


ikuti aja kemana arah angin,
kemana aja sesuka hatiku,
akoe ingin ke banyak tempat
dan bertemu dengan orang2 berbeda
dengan golongan masyarakat yg berbeda.

Sabtu, 30 April 2016

0 #Renungan Ary Sandhy Putra

Kesabaran adalah pokok kebahagiaan, ketelitian adalah pokok kemenangan serta keyakinan adalah pangkal kejayaan.
Mereka-mereka yang cuma belajar hukum-hukum kebijaksanaan dan hukum-hukum sukses tanpa mempraktekkannya sama juga dengan membajak ladang tanpa kemudian menanaminya.
Tujuan yang baik saja percuma kecuali kalau sudah dilaksanakan dengan semestinya.


Pada dasarnya manusia adalah baik, tetapi sering berubah oleh situasi dan kondisi.
Jangan ragu-ragu dalam mengambil keputusan, wasapada mengamati kesempatan, bijaksana dan berani mempertimbangkan kesempatan, kuat dan ulet memanfaatkan kesempatan agar berhasil sebaik-baiknya merupakan kesanggupan yang pasti mendatangkan sukses.
Seorang optimis melihat kesempatan dalam kesulitan-kesulitan, tapi seorang pesimis melihat kesulitan dalam kesempatan.


Tujuan hidup ialah kebahagiaan dan ini tidak dapat dicapai dengan memburu kesenangan, tetapi dalam suatu kehidupan yang sederhana dan wajar, sedapat mungkin bebas dari segala benda keduniaan.
Rasa percaya pada diri sendiri telah membuat orang tersebut berani memandang masa depannya sebagai masa yang gemilang.


Jadilah orang yang berhati baik selalu terpuji dimana-mana dan banyak disukai, karena itu jagalah selalu kebersihan jiwamu.
Sebelum bertindak harus memikirkan terlebih dahulu apakah tindakan itu akan menjadi benar, kemudian dalam menghadapi segala sesuatu yang bagaimanapun gawatnya janganlah lengah.
Karena kelengahan menyebabkan kelemahan, kelemahan menyebabkan kekalahan, kekalahan menyebabkan penderitaan.


Hanya orang yang halus perasaan keindahannya, rahasia keindahan alam ini dibukakan Tuhan untuknya.
Kejujuran dan kerja keras adalah ciri-ciri watak yang terpuji, tapi untuk sukses kedua hal ini masih perlu disertai dengan tujuan yang tepat dan pasti.
Dan siapa yang ingin berhasil baik dalam dunia, harus bijaksana dalam mempergunakan ucapan-ucapan.


Lihatlah keatas untuk kemajuan pengetahuan dan lihatlah pula kebawah untuk isi pribadimu, karena dari bawah lah engkau dapat kemurnian asal usul Nya.
Selalu ada banyak cara untuk mendidik diri, sarana dan peralatan untuk mengejar ilmu pengetahuan tersedia dimana-mana selama seseorang masih mempunyai keinginan untuk belajar.
Tak ada batas usia tertentu jika anda ingin menuntut ilmu, dalam menuntut ilmu janganlah menganggap bahwa belajar itu suatu beban melainkan anggaplah sebagai hobi.


Dalam perkembangan manusia segala kemajuan tergantung kepada daya kemampuan mereka yang mempunyai kelebihan-kelebihan dalam hal pengetahuan, kecakapan atau bakat dan juga tergantung kepada mereka yang karena kelebihan-kelebihan kemampuan mereka telah dapat menunjukkan jasanya kepada masyarakat.
Kita boleh puas dengan apa yang kita miliki tetapi janganlah merasa puas dengan keadaan diri kita, karena orang harus belajar banyak untuk bisa mengetahui betapa sedikitnya sebenarnya yang diketahuinya.


Bahwa segala sesuatu yang bagi kebanyakan orang seolah-olah tidak mungkin terlaksana dapat anda kerjakan dengan berhasil, asal saja anda dapat bekerja dengan semangat menyala-nyala dan tidak mengenal putus asa.
Rencana harian yang tersusun dengan cermat merupakan cara yang jitu untuk memaksa anda memusatkan perhatian dan bekerja dengan tekun, anda tentunya tidak akan menyimpang dari rencana harian itu, sebab langkah-langkah penunaian tujuan telah digariskan.


Hidup ini adalah kenyataan yang tak mungkin kita elakkan, oleh sebab itu hadapilah pula dengan kenyataan.
Jika kita tidak kuat mencari jalan menuju bahagia atau tidak kuat menyingkir dari jalan sengsara, sekali-kali jangan berputus asa, tetapi berpegang teguh lah dengan keberanian, hadapilah tantangan hidup di dunia ini dengan hati yang tabah dan tenang, setenang air di telaga.


Tahukah anda bahwa penghidupan seseorang itu membutuhkan pedoman, bila anda merasa berpedoman imbangilah dengan pengetahuan, namun pengetahuan anda wajib seimbang dengan kemampuan, ada pun bila anda merasa mampu janganlah anda bertindak tanpa perhitungan.
Sebab bila anda menggunakan perhitungan nantinya akan merasa kepuasan, dan bila anda merasa puas janganlah anda melupakan bahwa dalam kehidupan anda mempunyai teman dan kewajiban, tahukah anda bahwa dari teman dan kewajiban itulah anda dapat mengenal penderitaan dan kebahagiaan.


Kita dapat merasa senang karena hayalan tapi kita akan lebih bahagia karena kenyataan, kesenangan datang dan perginya tidak meminta diri, maka orang yang tenggelam dalam kesenangan dunia tentu lekas jadi melarat dan akan menanggung sengsara yang lama sekali.
Ingatlah nafsu adalah kekuatan lahiriyah yang tak ada bandingnya, orang bisa mencapai kemegahan dan kemewahan setinggi langit justru karena nafsu ini, nafsu bisa pula membuat seseorang terpelanting dalam jurang kesengsaraan dan kehinaan, karena itu memperbanyak kesabaran di semua segi merupakan syarat mutlak yang patut dilakukan.


Kebahagiaan yang dihadapi hendaknya jangan selalu dipuji-puji, sebaliknya pula kesedihan yang dihadapi hendaknya jangan dimaki-maki, ibarat bunga mekar dan kemudian layu hendaknya diterima seadanya, demikian orang yang memiliki keseimbangan jiwa dalam suka dan duka.



Jumat, 22 April 2016

0 diary part#46 (Puzzle Kehidupan)


Kita kadang benci dengan kegagalan, bahkan mengutuk tiada habis hingga lupa bahwa impian masih terbentang.

Semalam kudapati pelajaran menarik sebelum tertidur, begini maknanya :

Hidup ini bagaikan puzzle, baik yang menyenangkan maupun juga yang menyedihkan, semua adalah potongan-potongan yang merangkai hidup kita.

Maka janganlah kau benci atau membuang bagian puzzle, karena satu saja hilang, keutuhan makna kehidupan tak akan pernah tersusun.

Memaknai setiap kejadian, baik kejadian yang menyenangkan maupun menyedihkan, setidaknya kita mendapat bekal agar menjadi pribadi yang lebih matang menghadapi tantangan.

Mari,
Kita syukuri.. karena apapun kejadian menimpa, itu adalah potongan puzzle yang menggenapi makna kehidupan indah ini.

Senin, 18 April 2016

0 diary part#45 (Tentang Ikhlas)


Masih ingat pesan :
“Memberilah sampai tangan kirimu pun tak mengetahuinya”.

Ya, bicara soal ikhlas memang mudah diucap namun tak sesederhana untuk dilakukan.
Karena selalu ada “penyakit” hati yang membayangi saat kita “berusaha ikhlas”.

Jika saya ditanya “apa yang dimaksud ikhlas ???”

Jawabannya sederhana :
“Melakukan sesuatu tidak semakin baik jika dipuji manusia, dan melakukan sama baiknya ada atau tidak ada orang yang melihat”.

Lantas, bagaimana melatih agar apa yang diperbuat selalu dekat dengan hati yang ikhlas ??? Ini sedikit tips nya :

1. Biasakan berbuat sesuatu positif dalam kondisi apapun, mau ramai, sepi, dan dalam segala kondisi.

2. Selalu tanamkan “Allah yang maha menilai segalanya dan mencatat setiap kebaikan yang ada”.

3. Buatlah selalu sikap positif bahwa kebaikan boleh untuk dipublikasi dengan tujuan “agar orang lain” tertarik juga berbuat baik, bukan untuk tujuan lain.

4. Banyak berguru pada orang-orang dengan pengabdian luar biasa baik melalui pertemuan langsung, buku, dan media lain.

5. Terus tingkatkan intensitas berbuat positif tersebut, semakin sering, semakin biasa kita melakukan, dan semakin aman dari rasa tinggi hati.

Sementara itu dulu, teringat akan kalimat super dari Albert Einstein :
Saatnya mengubah cita-cita menjadi pengabdian

Sabtu, 16 April 2016

0 diary part#44 (Tentang Doa)


Dalam membahas semangat hidup, tiap orang memiliki definisi sendiri-sendiri, namun sebenarnya semua dapat dikerucutkan dengan definisi sederhana dengan pendekatan “TUHAN tidak akan pernah menolak doa hambaNya”.

Banyak motivator, penulis, bahkan tokoh masyarakat membahas tentang konsep doa ini, dan saya akan mengulas sederhana sebagai core yang berujung pada “SEMANGAT HIDUP” kita.

Pada hakekatnya, ada 3 macam jawaban Tuhan terhadap doa kita, dan ini benar-benar membuat kita harusnya malu saat tidak bersyukur.

Inilah 3 macam doa itu :

1. Doa yang di kabulkan Tuhan

Tentu dalam hal ini Tuhan menjawab doa kita secara langsung atau tidak langsung, namun apa yang kita panjatkan atau harapkan benar-benar Tuhan kabulkan.
Bagaimana mendapatkan posisi ini ???
Tentu semakin dekat dan layak kita menjadi kekasihNya, InsyaAllah Dia akan memberikan apapun yang kita butuhkan.

2. Doa yang di tangguhkan

Pada point ini, banyak orang terjatuh karena menganggap apa yang kita butuhkan.
Kenapa Tuhan tidak menjawab doa kita ???
Ada 2 pendekatan yang sebaiknya menjadi pandangan kita :
-Sudah pantaskah usaha yang kita lakukan untuk mencapai mimpi itu ??? Layak kah kita ???
-Yakinkah kita akan tetap menjadi manusia yang tetap baik, bahkan jauh lebih baik jika “mimpi itu” sudah diberikan pada kita ???
Ya, Tuhan Maha Besar, Maha Mengetahui waktu yang terbaik untuk menjawab doa kita.
“Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya”. (Ar-Radu ayat 11)

3. Doa yang di gantikan

Saat mimpi yang kita idamkan tidak terpenuhi juga, Tuhan dengan segala kebaikanNya memiliki keputusan lain dalam menjawab doa hambaNya.
Ya, dengan MENGGANTIKAN apa yang kita INGINKAN dengan apa yang SESUNGGUHNYA kita BUTUHKAN.
Dalam hal ini pendekatannya adalah sbb :
-Yakinkah apa yang kita minta atau inginkan adalah yang terbaik bagi kita saat ini ??? Ya, Allah lah yang Maha Tahu apa yang kita butuhkan, maka dari itu Dia mengubahnya dengan nikmat yang lain.
-Tidak pantas pula kita mengeluh atas keinginan yang belum terpenuhi, karena seharusnya kita introspeksi diri sudah cukupkah kita mensyukuri semua nikmat yang tak terhitung ???

Dari 3 macam DOa yang dijelaskan diatas, dapat disimpulkan dalam point berikut :

* Kita sedikitpun tak pantas mengeluh kepadaNya, karena yakinlah sebenarnya rasa syukur kita masih sangat jauh dibandingkan apa yang telah DIA berikan.

* Secara etimologi, doa adalah bentuk usaha vertikal kita, maka dari itu untuk membuat kesempurnaan garis linier positif (pencapaian), ya kita harus melakukan usaha horizontal (berbagi dengan sesama).

* Ingatlah betul janjiNya. “Jika kita mendekati Dia dengan berjalan, Dia akan mendekati kita dengan berlari, dst)”.

Sukses mencapai mimpi tidak akan pernah terwujud tanpa KERJA KERAS – KERJA CERDAS - KERJA IKHLAS - DOA – TAWAKAL – BERSYUKUR.

Tidak ada doa yang tak dijawab OlehNya, ALLAH Ya Rahman Ya Rahim.

Selasa, 12 April 2016

0 diary part#43 (Menyulam Fakta)


Saya masih ingat betul saat dosen kami mengatakan :
“Teori buatan manusia adalah definisi dari fakta-fakta yang ada, dan tak ada teori yang selalu benar, yang ada adalah belum terbukti kesalahannya”.

Kalimat diatas cukup membuat kami terhenyak saat itu, karena memang benar bahwa sebenarnya semua teori yang dibuat hanyalah hasil “kesepakatan” yang digunakan.

Begitupun apabila seseorang memiliki tujuan hidup, sebenarnya itu adalah hasil “kesepakatan” antara logika dan hati kita.

Itulah kenapa saat kita menemukan “fakta” yang tidak sesuai dengan “teori”, kita berusaha (menyesuaikan) fakta agar mendekati teori yang ada.

Dalam mengejar “tujuan” pun hendaknya begitu, apabila kita masih meyakini tujuan itu memiliki “manfaat”, maka berusahalah dengan berbagai jalan (yang baik).

Jika menemukan kesulitan, tak perlu kita mengubah “tujuan”, yang perlu diubah adalah “caranya”. Baik cara menemukan jalan, maupun cara mengartikan “kesulitan” itu sendiri.

Kita adalah makhluk terbaik, maka malu lah saat menginginkan hasil terbaik, tapi enggan melakukan proses terbaik.

So,
Bergeraklah terus mengejar mimpi terbaikmu, karena kita lahir bukan tanpa alasan Tuhan.

if the facts dont fit the theory, change the facts- Albert Einstein 

Jumat, 08 April 2016

0 diary part#42 (Optimis Saja Tak Cukup)


Belakangan semakin banyak pertanyaan soal optimis kepada saya,
Kira-kira begini “mas, saya ini optimisnya sudah gak usah ditanya lagi, tapi kenapa prestasi gini-gini aja ya ???”

Dan inilah yang sebabkan kami sedikit mencari jawaban soal masalah tersebut, dan jawaban yang paling pas ialah :

“OPTIMIS saja tak cukup, kita perlu menjadi orang REALISTIS, dan sikap realistis tak lain tak bukan ialah mengerahkan semua daya doa dan upaya terbaik demi mencapai cita”.

Ya, lebih tepat jika kita mulai melengkapi pandangan bahwa Optimis-Realistis ialah kunci keberhasilan.

Saya jadi teringat analogi menarik yang disampaikan Cak Lontong soal “Optimis - Pesimis - Realistis”.

Ibarat kita menaiki kapal layar menuju sebuah pulau dan kita sudah berada di tengah perjalanan. Beginilah gambarannya :

Pesimis : kita tak yakin sampai ke pulau itu, karena ombak besar dan anginnya tak tau kemana.

Optimis : kita pasti yakin sampai, tetap yakin pasti sampai.

Realistis : supaya sampai ke pulau, akan ku arahkan layar ini agar memanfaatkan arah angin yang sesuai bahkan mendayung jikalau arah angin berlawanan.

Itulah kenapa, kita sebaiknya memiliki sikap yang tak cukup dengan optimis, namun “Optimis - Realistis”.

Selasa, 05 April 2016

0 diary part#41 (Mau Sukses atau Nyaman)


Dalam sebuah seminar kecil kala itu iseng saja ada perumpamaan :

Rekan-rekan sekalian, begini aturannya.
Saat saya bertanya, apa tujuan anda ???

Jawablah dengan isyarat ini :
Tangan kanan -> diacungkan jika anda ingin sukses.
Tangan Kiri -> diacungkan jika anda ingin nyaman.
Angkat kedua tangannya -> jika ingin sukses dan nyaman.

Ternyata, sesuai dugaan 90% peserta seminar mengacungkan kedua tangannya.
Dan saat itu juga sang motivator bilang “yang angkat kedua tangannya, itu lagi BERKHAYAL”.
Sontak semua peserta tertawa.

Point :
Saya sadar 1 pernyataan hebat dari penulis muda “Muhammad Ass’ad”,
Dia bilang di dalam buku NFQ 1 “there is no growth on comfort zone, and there is no comfort on growth zone”.

Ya, untuk mencapai sukses, kita harus mencari dan mengurangi zona-zona yang membuat kita nyaman saat ini.
Karena kenyamanan justru kondisi paling “bahaya” bagi perkembangan seseorang.

Ibarat seorang bayi, dia selalu meng“upgrade” kemampuannya dalam merangkak, berjalan, lari, naik sepeda dst.
Dalam tahap perkembangan kemampuannya, resiko yang dihadapi anak tersebut pasti akan lebih berbahaya “jatuh, luka, celaka dll”.

So, kita yang bisa menilai sudahkah kita berani keluar dari zona nyaman ???
Atau masih mau nyaman dengan kemampuan yang itu-itu saja ???

Keputusan ada di tangan kita masing-masing, dan apapun yang kita tebar, itulah yang kita tuai”.

Sabtu, 02 April 2016

0 diary part#40 (Kebahagiaan Untuk Orang Lain)


Pada suatu acara seminar yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta.
Tiba-tiba sang motivator berhenti berkata-kata dan mulai memberikan balon kepada masing-masing peserta.
Dan kepada mereka masing-masing diminta untuk menulis namanya di balon-balon tersebut dengan menggunakan spidol.

Kemudian semua balon dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam ruangan lain.
Sekarang semua peserta disuruh masuk ke ruangan itu dan diminta untuk menemukan balon yang telah tertulis nama mereka.

Dan hanya diberi waktu 5 menit, semua orang panik mencari nama mereka, bertabrakan satu sama lain, mendorong dan berebut dengan orang lain disekitarnya sehingga terjadi kekacauan.

Waktu 5 menit sudah usai, tidak ada seorangpun yang bisa menemukan balon mereka sendiri.

Lalu di waktu berikutnya sang motivator meminta kepada peserta untuk secara acak mengambil sembarang balon dan memberikannya kepada orang yang namanya tertulis di atasnya.
Dalam beberapa menit semua orang punya balon dengan nama mereka sendiri.

Akhirnya sang motivator berkata :
Kejadian yang baru terjadi ini mirip dan sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Semua orang sibuk mencari kebahagiaan untuk diri sendiri.

Mirip dengan mencari balon mereka sendiri dan banyak yang gagal.
Mereka baru berhasil mendapatkannya ketika mereka memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
Mirip dengan memberikan balon tadi kepada pemiliknya.

Kebahagiaan kita terletak pada kebahagiaan orang lain.
Beri kebahagiaan kepada orang lain, maka anda akan mendapatkan kebahagiaan anda sendiri.

Penutup :
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberikan wejangan :
“Barangsiapa yang membantu seorang mu’min terlepas dari kesusahan di dunia, niscaya Allah akan membantunya terlepas dari kesusahan dunia dan akhirat”. (HR.Muslim) 

Minggu, 27 Maret 2016

0 diary part#39 (DARE)


DARE !!!
Adalah satu kata kunci yang memang menjadi inti semua kehidupan kita, yaitu “DARE” atau biasa di sebut “berani” !!!

Ya, memang semua yang kita lakukan tak akan pernah berbuah atau terjadi jika tidak diawali dengan “DARE” !!!, mulai dari memutuskan sekolah dimana, menikah, bekerja, dan semua yang kita lakukan.

DARE adalah rangkaian singkatan dari “Dream - Action - Result - Evaluation”.

Dimana apapun itu akan mengalami 4 hal secara berurutan yang saling “menentukan”.

Dream :
Semua berawal dari “mimpi”, bahkan sebesar apa orang bermimpi akan menentukan sebesar apa usaha yang dilakukan. Jadi wajarlah orang yang takut bermimpi tak akan pernah usahanya membawa pada mimpinya.

Action :
Seberapa hebat kita bermimpi, semua tak akan memiliki hasil jika tak pernah dilakukan. Wujudkan mimpi anda dengan action sekecil apapun itu, langkah kecil sangatlah berharga untuk membangun langkah besar berikutnya.

Result :
Setelah action yang dilakukan, hasil ini dapat sesuai atau tidak sesuai dengan apa yang diimpikan. Namun bukanlah orang berjiwa besar jika kita berhenti pada satu titik hasil, karena hasil yang terbaik justru lahir dari kumpulan hasil-hasil yang pernah ada sebelumnya.

Evaluation :
Biasakanlah melakukan evaluasi atas beberapa pencapaian yang sudah kita dapat, karena semakin pandai kita mengevaluasi, maka semakin cantik kita membuat strategi ke depan agar tercapai mimpi-mimpi lebih besar.

So, DARE to be Success guys !!!

Kamis, 24 Maret 2016

0 diary part#38 (Jangan Jadi Manusia Marginal)


Seperti halnya jika kita pergi ke toko souvenir, dari ratusan jenis barang yang disajikan, pasti pembeli akan memilih barang yang biasanya unik, khas, dan bermanfaat.

Tak sulit memilih barang apa yang akan dibeli untuk dihadiahkan ke orang tercinta atau kerabat dekat jika di toko suveir itu disediakan barang-barang yang sangat unik dan beda dari biasanya.

Begitupun dengan manusia !!!
Dunia ini adalah ibarat toko suvenir yang memiliki bermilyar-milyar jenis manusia dengan keunikannya masing-masing.

Namun apa yang dimaksud dengan manusia marginal???
Manusia marginal adalah manusia yang biasa-biasa saja, tak pernah terpacu untuk menggunakan semua kompetensi dan usahanya untuk bisa “Berbeda” dari orang lain.
Manusia marginal tak pernah berusaha menambah “value added” dalam kesehariannya. baginya hidup ya tinggal dijalani, gak usah repot-repot.

Ayo,
Segera bergerak untuk melakukan hal lebih menjadi manusia yang bukan marginal.

Jika anda sebagai pengusaha, hanya pengusaha “kreatif” lah yang jauh akan lebih diminati investor.
Jika anda sebagai karyawan, hanya karyawan yang “bekerja lebih baik” yang dipilih oleh perusahaan.

Lebih dari itu, dimata Tuhan, hanya orang yang “melakukan lebih” untuk saudara yang membutuhkan, melakukan lebih untuk ibadah, dan lebih untuk kehidupan sosialnya yang lebih dipilih menjadi hambaNya yang diberkahi.

So,
Jangan pernah bercita-cita menjadi manusia marginal, karena DUNIA pun semakin ketat menyeleksi manusia-manusia yang marginal.
Jadilah manusia yang pandai memanfaatkan “pemberian” Tuhan lewat karya-karya anda.

“Bentuk syukur adalah dengan memanfaatkan semua dari diri kita, untuk menghasilkan manfaat lebih”

Senin, 21 Maret 2016

0 diary part#37 (Musuhmu Ya Kamu)


Dalam beberapa kesempatan, saya mendapati beberapa rekan yang merasa “takut” saat akan menghadapi “ujian” atau “evaluasi” yang diadakan perusahaan maupun univerrsitas.

Begitupun dengan saya, tak jarang merasa “takut” menghadapi beberapa “test” dimana yang terbayang adalah “wah belum siap, wah belum cukup ilmu”, “wah pesaingnya pinter”, dan macam-macam “wah” yang bergentayangan di otak kita.

Adalah Denis Waitly dalam buku lawas yang fenomenal “Seeds of Greatness” menyebutkan 95% “ketakutan orang pada sesuatu itu tak beralasan”.

Sejalaan dengan itu, bahwa rasa takut ini dimiliki oleh semua manusia karena didalamnya terdapat “Otak Reptil” atau biasa juga di sebut “otak paling tua”.

Ya, otak inilah yang menyebabkan kita sering melakukan “lari karena takut” atau “takut sebelum mengalami”.
Dan pada nyatanya, ketakutan-ketakutan itu gak pernah terjadi.

Itulah coba anda hitung, berapa kali anda merasa “takut”, baik takut telat, takut gagal presentasi, takut diejek dll dan berapa yang benar-benar terjadi???
Pasti tidak ada orang yang mengalami “ya ternyata SELALU ketakutan saya sejalan dengan fakta”, yang ada justru “ketakutan” kita itu banyak yang gak terjadi.

So,
Kalau kita diberi pilihan mau merasa “yakin” atau “takut” sebelum terjadi “pertandingan” nya.
Kenapa milih takut !! Padahal sudah berkali-kali ketakutan kita ga terbukti.

Tapi ingat, kita akan mudah takut jika kita “kurang atau belum” mempersiapkan diri menghadapi “pertandingan” itu.
Keep fight !! Dan selalu percayalah pada kemampuan dan kesiapan anda, karena “takut” untuk menghadapi “pertandingan” hanyalah ilusi yang anda buat sendiri.

Itulah kenapa orang bijak mengatakan “musuh kita adalah kita sendiri”.
Biasakanlah “membunuh” rasa “takut” kita sendiri lewat “kesiapan” !!!

Jumat, 18 Maret 2016

0 diary part#36 (Akan Ada Titik)


Tiap manusia mungkin akan menemukan titik dimana semuanya merasa sepah tak berasa apalagi berarti. Dimana saat mencapai sesuatu rasanya biasa saja.

Harta yang dikumpulkan, tak lagi membuatnya bahagia.
Ilmu yang didapat, serasa menguap biasa saja.
Bahkan jabatan yang diduduki, serasa berlubang tanpa arti.

Dan untuk mengembalikan kebahagiaan sesungguhnya dari kesemuanya itu ialah dengan cara “dibagi”.

Harta, ilmu, dan kedudukan yang dibagikan manfaatnya untuk orang lain, akan serta merta mendatangkan kebahagiaan baik yang memberi maupun yang menerima.

Ya, karena keberkahanNya yang kita cari,
Untuk apa usia panjang namun tak berkah, untuk apa bertitel tinggi jika tak berkah.

Sejatinya, kita semua pemburu berkah Tuhan !!!

Selasa, 15 Maret 2016

0 diary part#35 (Belajar Dari Kerang)


Adalah “tiram” salah satu jenis molusca dimana lebih banyak yang kenal dengan “kerang” dan sebenarnya beda dengan tiram.

Tiram memiliki bentuk yang sama-sama kita tahu (bayangkan saja kerang), terdiri dari kulit “cangkang” sampai dengan kulit dalamnya “mantel”.

Setiap ada benda asing masuk kedalam mantel nya, Tiram akan mengalami “kesakitan” yang luar biasa sampai secara alamiah dikeluarkanlah enzim “nacre” untuk pembelaan dirinya.

Dan Ternyata “NACRE” inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya “Mutiara” yang bernilai sangat mahal luar biasa.

Point :
Masih ingat artikel tentang “AQ” Adversity Quotient = kecerdasan manusia yang timbul akibat mengalami masalah-masalah dan kegetiran hidup.

Ya, kerang mengajarkan kita bahwa dengan “masalah” yang dihadapi, sebenarnya dari sana akan menghasilkan diri kita yang lebih “bernilai”.

Bahkan dengan semakin tegaknya kita menghadapi masalah yang beragam, “Nilai” kita justru malah lebih “hebat” dibanding sebelumnya.

Dan sangat layak untuk kita semua jauh-jauh dari “pesimis” karena Allah pun berpesan “dibalik kesulitan akan ada kemudahan”.

Jadi, yang membedakan manusia adalah, seberapa besar kita bisa belajar dari masalah-masalah yang ada,

So,
Jadikanlah masalah menjadi anak tangga kita untuk melangkah naik ke level yang lebih matang


Sabtu, 12 Maret 2016

0 diary part#34 (Apa "Brand"mu)


Seberapa besar “brand” kita ???

Terinspirasi dari tweet sang motivator Jamil Azzaini, dalam tweet nya dia menulis :

”saat anak cucu kita ketik nama kita di google, kira-kira muncul apa ya??”

Pertanyaan diatas cukup besar dampaknya bagi saya pribadi, karena beberapa pencapaian hidup yang kita lalui setidaknya harus ber”nilai” lebih di masyarakat.

Tak mungkin nama baik kita muncul di “google” jika tanpa ada pencapaian dari kita, otomatis semua berita positif yang muncul pasti didominasi orang yang “positif” juga dan sebaliknya.

Itulah yang disebut “brand” atau “merek” dari diri kita.
Sama halnya dengan produk-produk berkelas, pasti brand nya akan semakin mahal.

Untuk itu, bagaimana membentuk brand diri?? :
A. Segera temukan tujuan-mu dan fokuslah menuju kesana. Karena semakin kita mau jadi orang “serba bisa apapun” maka waktu yang ada semakin terbuang, dan kita tak punya “Hal Membanggakan”.
B. Tujuan itu harus memiliki dampak bagi kebaikan sekitar atau orang lain, karena tujuan yang hanya dicapai untuk kepentingan pribadi, justru akan “meredupkan” brand kita.
C. Jangan pernah mengukur keberhasilan dari hasilnya saja, karena proses justru lebih dari segalanya.. andaikan tujuan besar kita tak tercapai, jika “proses” yang kita lalui sangat “menginspirasi”, pasti tujuan tercapai walau lewat penerus kita.

Memang kehidupan tak perlu dibuat sulit, namun mengejar mimpi yang ditujukan untuk kebaikan semua justru akan mempermudah kehidupan anda !!

Rabu, 09 Maret 2016

0 diary part#33 (Jadi Minoritas Siapa Takut)


Kali ini, saya akan sedikit membahas tentang “minoritas”, dimana terinspirasi setelah membaca buku karya Ust. Felix Siauw (Beyond the Inspiration).

Dalam hal yang positif, ternyata justru orang yang jumlahnya sedikit (minoritas) memiliki keistimewaan dibanding orang kebanyakan.

Bagaimana tidak,
1.Bukankah dari ratusan negara di dunia, hanya ada 1 team kesebelasan yang juara football world cup ? (mereka minoritas)
2.Bukankah kita mengenal ada pebulutangkis Indonesia “Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir” menjuarai kejuaran Dunia di Guangzhou Cina ? (mereka minoritas)
3.Bukankah kita mengenal Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i, yang mulai belajar Al Quran pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun ? (anak ini minoritas, dan orang tuanya pun minoritas)
4.Dan bukankah para ilmuwan terdahulu dicemooh, di Drop Out, bahkan dianggap kurang waras oleh lingkungannya ? (mereka minoritas)
Dan masih banyak lagi orang-orang berprestasi di Dunia ini, dan mereka adalah bagian dari yang “minoritas” atau bagian paling sedikit dibanding yang lain.

Lantas, mengapa beberapa bisa istimewa, namun kebanyakan orang tidak bisa ???
Jawaban ini membuat saya terhenyak seketika, logis, simple, dan tak terbantahkan.
“Karena ada usaha yang mereka lakukan kemarin hingga saat ini, dan kita tidak melakukannya”.

Yes, ini menegaskan makna “Man Jadda Wa Jadda”, hanyalah kesungguhan yang membedakan kita yang biasa dengan mereka yang istimewa.

Namun belakangan ini, banyak beberapa isu bergulir bahwa seakan-akan orang yang “minor” dianggap gak gaul, gak modis, gak ini dan itu. Ya inilah salah satu barrier (penghalang) yang harus dibuang jauh-jauh.

Adalah mereka yang “istimewa tadi pasti mengalami barrier dalam mencapai mimpinya menjadi expert”.

Bahkan seorang sahabat pernah bilang pada saya :
“Bro, liat aja jamaah shalat subuh, pasti gak sampai 2 baris, ya karena mereka orang-orang pilihan yang gak memilih tidur seperti orang kebanyakan”

So,
Kali ini bukan saatnya lagi mengedepankan gengsi atau berusaha “ikut-ikutan” agar gak dibilang aneh, justru saat kita yakin apa yang dilakukan adalah baik namun orang lain tak melakukan, itulah nilai lebih kita dibanding yang lain.

# seorang pedagang, memiliki khas pelayanan yang akrab dan hafal nama2 pelanggannya…itu istimewa
# seorang pegawai memiliki pengetahuan luas tak hanya bidang tugasnya saja….itu istimewa
# seorang ibu yang dengan baik mendidik anaknya dan memiliki usaha halal yang sukses….itu istimewa

Bahkan di beberapa firman Allah disebutkan :
1. Al Haaqah ayat 41
“Dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair, sedikit sekali kamu beriman kepadanya”

2. Al Mu’min ayat 58
“... dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran”

Yuk, jangan takut jadi orang minoritas
Karena yang sedikit, justru istimewa :)

Minggu, 06 Maret 2016

0 diary part#32 (One Week One Knowledge)


Ali bin Abu Thalib pernah berkata:
“Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab ilmu warisan para nabi dan adapun harta adalah warisan Firaun dan lainnya. Ilmu lebih utama dari harta karena ilmu itu menjaga kamu, kalau harta kamulah yang menjaganya”.

Sekarang coba anda temui orang yang punya ilmu / ahli di bidangnya, dan rasakan kita pasti tersihir dengan kelihaiannya tau semua tentang keilmuannya itu.
Bahkan saya pernah menemui teman yang jika diajak ngomong apapun, pengetahuannya oke.. mulai dari berita politik, pengetahuan negara eropa, kondisi ekonomi global, sampai ke seluk beluk perbankan dia tau.. dan seketika itu juga saya bilang WOW (gak pake salto) hehe..

Nah... cerita diataslah yang memunculkan ide ini,
One Week One Knowledge (Satu Minggu Satu Pengetahuan).

Bagaimana caranya ?
Gampang aja, di hari weekend, tetapkan minggu ini kita mau *TAU* tentang apa??
Nah fokuslah browsing, baca, dan diskusi tentang tema tersebut.

Contoh,
Minggu ini saya mau tau tentang ilmu medis misalnya.
Nah mulailah kita browsing seputar tema tersebut dan nanti di weekend baru perdalam bahan plus tanya-tanya dan diskusi sama sang ahli medis.

Begitupun minggu depan, kita harus rencanakan dulu mau *TAU* tentang apa.
Nah dengan ide “Satu Minggu Satu Pengetahuan”.
Bayangin di tiap bulan kita punya 4 pengetahuan yang bisa cukup dalam dan kalikan dalam setaun bisa 48 pengetahuan bisa kita kuasai.

So, bagaimana setelah itu???
Cara mengikat ilmu paling ampuh adalah dengan cara *menyampaikannya*.

Andaikan kita diberi waktu, kokohkan langkah adalah mencari ilmu.
Tatkala hidup terbentur masalah, ilmu mampu buatnya jadi berkah.

Sebagai penutup, saking pentingnya ilmu, Rasulullah pernah bilang:
”Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki keduanya (kehidupan dunia dan akhirat) maka dengan ilmu”

Ready for sharing your knowledge every week???
LETS GO...


Kamis, 03 Maret 2016

0 diary part#31 (3 Otak Kita Luar Biasa)


Yuk belajar memahami maunya otak.

Kalo saya adakan pooling dengan pertanyaan begini :
“Bagian tubuh manakah yang paling penting dalam pengaruhnya membuat kita bisa hidup??”

Pasti jawabannya pun beragam :
Si A : jantung dong, kan yang memompa darah ke seluruh tubuh.
Si B : hati lah!! Kalau hati dah hancur untuk apa kita hidup (hehehe ternyata si B adalah seorang galauers)
Si C : kalau saya yang penting itu leher!! Coba kalau gak ada leher, gimana bisa kita punya kepala (hahaha).

Jawaban yang benar dari sisi medis, ternyata yang paling penting adalah organ “OTAK”.
Jantung berhenti bebrapa detik masih bisa diselamatkan,
Tapi otak?? Berhenti 1 detik saja itu pertanda hidup seseorang berakhir.

Point :
Kita patut berterimakasih pada Paul D.Maclean dan Carl Sagan ahli neuroscientist yang menemukan konsep “Triune Brain” atau disebut “penyederhanaan otak menjadi 3 bagian”

Ya, otak kita dibagi jadi 3 bagian :
1.Neo cortex (biasa disebut otak manusia / otak terluar)
Fungsinya adalah semua yang berhubungan dengan kelebihan kita sebagai manusia dibanding makhluk lain, yaitu melakukan analisa, memahami bahasa, musik, angka, huruf dll. {Biasa dibagi jadi otak kanan dan otak kiri}

2. Sistem limbik (biasa disebut otak mamalia) ~>ada di tengah
Namanya saja mamalia (bayangkan seekor sapi), otak kita ini pengatur emosi, rasa senang, sedih, rasa nyaman, dan tempat memori, kasih sayang dll.

3.Otak reptil (otak paling tua)
Persis seperti hewan reptil, otak ini yang paling menentukan terhadap keadaan yang diterima (mau lari karena takut, atau hadapi karena berani). Dan juga yang mengatur sistem organ pernapasan, kesadaran dll. Otak reptil kitalah yang bertindak atas info-info dari otak lainnya.

Dari pembagian 3 jenis otak diatas, bisa kita simpulkan bagaimana kita mampu “Thinking”, “Feeling” , dan “Willing”.

Karena manusia dipilih Allah dengan kelengkapan 3 sistem otak nya, kita lah yang harus mengatur semuanya agar mampu menganalisa dengan baik (Head), merasa keadaan sekitar dengan simpatik (Heart), dan bertindak dengan cepat, berani, dan benar (Gut)

Mana yang paling dominan dalam tubuhmu??
Manusia?? Mamalia?? atau Reptil??

Minggu, 28 Februari 2016

0 diary part#30 (Kaca Spion Kehidupan)


Saat saya mengendarai motor dengan santainya, tiba-tiba “Braaak”, sebuah mobil menabrak bemper motorku dari belakang.
Setelah saya dan pengemudi turun sama-sama cek, ternyata motorku hanya lecet kecil, namun mobil mewah itu mengalami gores cukup panjang di bagian depan nya dan pasti bukan biaya kecil melakukan perbaikan cat nya.

Merasa bersalah, pengemudi mobil pun minta maaf karena lalai (terlambat rem) terlalu konsen liat kaca spion.
Dan kami pun bersalaman dan memberi senyum masing-masing.

Point:
Ibarat kaca spion, sebenarnya dalam kehidupan pun kita mengenal kaca spion, ya kaca spion itu untuk melihat kebelakang (masa lalu).

Tidak ada 1 orang pun yang tak memilki masa lalu, baik & buruk semua pasti pernah terlewati.

Dari cerita diatas, bisa kita bagi manusia dalam 3 tipe :
A. Terlalu fokus dengan spion
B. Menjadikan spion sebagai pelengkap menatap jalan depan
C. Mengabaikan fungsi kaca spion

Mana yang terbaik??? Tentu jawaban “B” yang terbaik,
Karena terlalu fokus meratapi masa lalu sampai lupa terhadap hari ini dan masa depan adalah orang yg mengundang “kegagalan”, seperti contoh mobil tadi.
Apalagi tidak pernah melihat masa lalu, memang seakan-akan perjalanan lancar ke depan, tapi kita tidak pernah tau bahwa banyak dari masa lalu bisa dijadikan “Guru” dan sebgai EWS (early warning system) untuk perbaikan kita ke depan.

So,
Proporsional menjadikan masa lalu sebgai pelajaran, mensyukuri dan bertindak terbaik hari ini, untuk mencapai esok yang istimewa perlu kita tanam.

Kamis, 25 Februari 2016

0 diary part#29 (AQ [Adversity Quotient])


Kita lebih familiar dengan kata2 IQ, EQ, dan SQ. Apa bedanya??
1. IQ (Intelegent Quotient) : kecerdasan intelegensia (dekat ke hard skill)
2. EQ (Emotional Quotient) : kecerdasan emosional dimana tingkat kedewasaan mental dalam hadapi masalah (soft skill)
3. SQ (Spiritual Quotient) : kecerdasan spiritual dalam memahami fakta-fakta hidup dalam konsep kejiwaan dan keTuhanan berdasar pada keyakinan masing2-masing.

Lantas apa itu AQ (Adversity Quotient)??
kecerdasan seseorang yang tumbuh setelah mereka mengalami KEPAHITAN dan KEGETIRAN hidup dalam waktu tertentu”.

AQ sangat-sangat jarang dimiliki seseorang, dan AQ merupakan pelengkap IQ, EQ, dan SQ seseorang karena hanya orang dengan AQ luar biasa mampu memegang prinsip “jatuh 3 kali, tapi bangkit 5 kali”.

Tak perlu bingung siapa pemilik AQ tertinggi dalam sejarah: dialah “Muhammad SAW”, karena dengan kegetiran dicaci maki, ditekan dengan kondisi apapun, justru menjadikannya semakin “kuat”.

So,
Masihkah berfikir “menyerah” dalam kesulitan yang ada? Justru ini jadi “peluang” bagi kita mengasah dan mencapai “AQ” terbaik dalam hidup ini!!

“Tuhan mengajarkan kita menjadi pribadi hebat terkadang lewat ujian-ujian yang hanya pantas meluluskan oleh orang-orang besar”

Semoga kita semua menjadi pribadi dengan kecerdasan yang komprehensif dan dapat menularkannya...

Senin, 22 Februari 2016

0 diary part#28 (HBD My Father)


Hari ini adalah hari ulang tahun untukmu, Papa.
Tak banyak kata yang bisa aku ucapkan untukmu.
Aku hanya bisa senantiasa berdoa untukmu semoga panjang umur dan sehat selalu.
Dengan bertambahnya usiamu kini, maafkanlah anakmu ini yang belum bisa membanggakanmu.
Ajaran-ajaranmu akan selalu aku ingat. Aku kan berusaha yang terbaik untuk keluaraga ini.

Waktu aku masih kecil aku selalu percaya dengan Papa, aku menganggap kalau Papa itu bisa semuanya, baik dalam segala hal.
Sosok Papa memang sangat sempurna buat aku, ya hal itulah yang aku fikirkan waktu kecil.

Melihat perjuangan dari Papa yang begitu besar buat kelangsungan hidup keluarga.
Tentu aku bangga akan Papa yang tiada lelah menghidupi keluarga ini.

Ngga cuma itu, kadang juga Papa selalu memarahi aku.
walupun begitu aku tau kalau Papa marah karena Papa sayang dengan aku.
Papa hanya menunjukan kalau apa yang aku lakukan itu salah.
Oleh karena itu maafkanlah anakmu yang sudah membuat Papa sangat kecewa denganku.
Jangan pernah bosan untuk menegurku, mengajariku selalu tentang semua proses kehidupan.
Aku berjanji aku akan menjadi pribadi yang kuat, dengan mental yang kuat serta mandiri dan ngga pernah manja.

Kesabaran Papa selalu membuat hati getir, betapa tulusnya Papa menanggung beban keluarga.
Kesabaran Papa selalu menjadi pedoman untuk hidupku, bahwa perjuangan memang harus mengorbankan banyak hal, kadang juga terasa menyakitkan.
Papa punya porsinya sendiri begitu pun dengan Mama, kalian memang nggak bisa dibanding-bandingkan, kalian punya cara masing-masing.

Selamat ulang tahun tahun Papa, selama ini aku hanya habisin uangmu, belum bisa sedikit pun balas jasamu.
Nanti aku akan menjadi anak yang berbakti padamu.

Untuk pria yang selalu membawa yang terbaik dalam diriku.
Aku ingin mengatakan betapa aku menghargai semua yang Papa lakukan dengan penuh kasih sayang untukku.
TERIMAKASIH. SELAMAT ULANG TAHUN PAPA.
“BAHAGIAMU HARGA MATI DI HIDUPKU”

Rabu, 17 Februari 2016

0 diary part#27 (Mencela Orang Lain)


Dalam kehidupan sosial, dan semakin bertambahnya media untuk komunikasi membuat pola hidup manusia cenderung semakin berubah.

Tiap-tiap orang pasti pernah mengalami “di gosipin”, “di cela”, “di tuduh”, dll yang bersifat berita negatif menimpa kita.
Dalam bahasa arab disebut “Ghibah” (membicarakan orang lain).

Diriwayatkan, suatu hari Siti Aisyah bersama Rasullullah SAW melihat ada orang yang sangat tinggi (jangkung) tubuhnya, dan spontan Siti Aisyah bilang “ya Rasull, orang itu tinggi sekali !!”

Langsung pada saat itu juga, Rasull meminta Siti Aisyah memuntahkan secara paksa dan apa yang terjadi???
“Segumpal daging busuk” keluar dari isi perutnya.

Kita mungkin menganggap yang dibicarakan Siti Aisyah adalah “wajar” karena orang itu “memang” tinggi, namun kenapa menjadi daging busuk???

Karena Rasull menilai, bisa jadi orang tersebut “tersinggung” dikatakan seprti itu (walau faktanya memang tinggi).

Point :
Cukupkanlah kita dengan sibuk membicarakan “keburukan” atau bahkan “memfitnah” orang lain, karena sebenarnya itu merupakan “hobi” yang justru membunuh prestasi !!

Kenapa???
Karena dengan sibuk menilai orang lain, justru kita lupa bahwa waktu terus bergulir dan ternyata “kita” sendiri lupa untuuk menilai diri kita sendiri.
Alhasil “tidak ada” perkembangan diri yang positif.

Bagi anda yang menjadi “bahan penilaian negatif”,
Bersyukurlah, karena justru itu menjadi pemompa semangat agar meningkatkan kualitas hidup.

So,
Marilah sibuk menilai diri, dengan pertanyaan-pertanyaan yang ekstrem:
1. Sudahkah orang tua saya bangga terhadap prestasi saya???
2. Bentuk nyata apa yang membuat keluarga saya bahagia???
3. Apakah kita sudah bisa bermanfaat bagi orang lain???

Terus menyibukkan menilai diri, dan menjadikan penilaian orang sebagai pemacu semangat adalah kunci sukses anda


Kamis, 11 Februari 2016

0 diary part#26 (Bingung Itu Penting)


Dalam beberapa kali pertanyaan seorang guru TK kepada muridnya, “besok mau jadi apa???” Pasti banyak yang jawab “dokter, pilot, polisi, dll”.

Ya, itulah sikap polos, berani, dan tegas seorang anak kecil yang tak pernah takut betapa “sulitnya” sebuah proses.

Namun, itu hanya kenangan, lambat laun semakin dewasa, saat ditanya “rencanamu mau jadi apa?”
Banyak para karyawan perusahaan yang menjawab “ya jalani saja kerjaan ini”.

Ya, saat posisi kita masih belum menemukan “passion”, hukumnya kita wajib “bingung” dan semakin kencang badai kebingungan kita, justru semakin baik !!

Kenapa?
Ya, setidaknya orang yang bingung !! Jauh lebih maju ketimbang orang yang “pasrah tanpa usaha” mencari “passion” yang sebenarnya.

Rasa bingung yang dikendalikan akan menjadi energi besar untuk mencari solusi,
“Ya saya harus bisa menentukan pilihan dan tujuan besar ini !!!”

Karena dengan energi itu, kita bisa menemukan “titik balik” yang pasti harus diambil secara berani untuk mencapai kegiatan kita yang penuh “passion” / “gairah”.

Ayo segera temukan “kebingunganmu”, berfikir keras untuk temukan “arah tujuan passionmu”, dan jangan lagi buang-buang waktu.
Bukankah kita ingin meninggalkan “jejak” untuk anak cucu???

Orang yang bingung lebih maju daripada yang tak bingung namun tanpa tau arah mau kemana


Minggu, 07 Februari 2016

0 diary part#25 (Berbagi Semangat atau Galau)


Semakin mudahnya akses tanpa batas melalui sejumlah social media (facebook, twitter, instagram, dll) membuat masyarakat Indonesia seakan menemukan “hal” baru.

Dengan mudahnya seseorang mengetahui “kondisi” orang lain hanya dengan cukup melihat apa yang orang lain “upload gambar”nya, “update status”nya, dan cara balas “BBM”nya. Seakan tak ada lagi batas jarak.

Dari beberapa pengamatan kecil saya, beberapa orang banyak yang gemar berbagi “masalah/kekesalan/kegalauan” di media sosial tersebut dan hampir 90% seakan menjadikan status berisi “berita negatif” harus di uploadnya.
Ada juga yang isinya hanya berita “baik”, semangat, dan berbagi pengalaman menarik untuk rekan-rekan nya.

Pertanyaannya, apakah jaminan orang yang selalu menawarkan dan membagikan “berita baik” pada faktanya dia selalu mengalami “kenyamanan dan kebahagiaan” selalu?? Jawabannya adalah “Tidak”.
Beberapa orang yang “berusaha” menawarkan “berita baik” pasti pernah mengalami masalah, namun mereka memiliki “konverter” untuk menyalurkan isi “masalahnya” dalam bentuk “berita baik” atau “pelajaran” untuk orang lain.

So,
Jika memang kita gak dipaksa dan bebas memilih, alangkah indahnya kita memilih “berbagi” status atau berita yang “positif” dibandingkan “negatif”.

Karena secara tidak langsung, itu akan mempengaruhi orang yang “membaca”nya.
Keluh kesah itu manusiawi, namun tak selamanya perlu di share ke orang lain jika tidak di perlukan.

Tetap semangat, tetap positif, dan berbagi senyum selalu.