Minggu, 27 Maret 2016

0 diary part#39 (DARE)


DARE !!!
Adalah satu kata kunci yang memang menjadi inti semua kehidupan kita, yaitu “DARE” atau biasa di sebut “berani” !!!

Ya, memang semua yang kita lakukan tak akan pernah berbuah atau terjadi jika tidak diawali dengan “DARE” !!!, mulai dari memutuskan sekolah dimana, menikah, bekerja, dan semua yang kita lakukan.

DARE adalah rangkaian singkatan dari “Dream - Action - Result - Evaluation”.

Dimana apapun itu akan mengalami 4 hal secara berurutan yang saling “menentukan”.

Dream :
Semua berawal dari “mimpi”, bahkan sebesar apa orang bermimpi akan menentukan sebesar apa usaha yang dilakukan. Jadi wajarlah orang yang takut bermimpi tak akan pernah usahanya membawa pada mimpinya.

Action :
Seberapa hebat kita bermimpi, semua tak akan memiliki hasil jika tak pernah dilakukan. Wujudkan mimpi anda dengan action sekecil apapun itu, langkah kecil sangatlah berharga untuk membangun langkah besar berikutnya.

Result :
Setelah action yang dilakukan, hasil ini dapat sesuai atau tidak sesuai dengan apa yang diimpikan. Namun bukanlah orang berjiwa besar jika kita berhenti pada satu titik hasil, karena hasil yang terbaik justru lahir dari kumpulan hasil-hasil yang pernah ada sebelumnya.

Evaluation :
Biasakanlah melakukan evaluasi atas beberapa pencapaian yang sudah kita dapat, karena semakin pandai kita mengevaluasi, maka semakin cantik kita membuat strategi ke depan agar tercapai mimpi-mimpi lebih besar.

So, DARE to be Success guys !!!

Kamis, 24 Maret 2016

0 diary part#38 (Jangan Jadi Manusia Marginal)


Seperti halnya jika kita pergi ke toko souvenir, dari ratusan jenis barang yang disajikan, pasti pembeli akan memilih barang yang biasanya unik, khas, dan bermanfaat.

Tak sulit memilih barang apa yang akan dibeli untuk dihadiahkan ke orang tercinta atau kerabat dekat jika di toko suveir itu disediakan barang-barang yang sangat unik dan beda dari biasanya.

Begitupun dengan manusia !!!
Dunia ini adalah ibarat toko suvenir yang memiliki bermilyar-milyar jenis manusia dengan keunikannya masing-masing.

Namun apa yang dimaksud dengan manusia marginal???
Manusia marginal adalah manusia yang biasa-biasa saja, tak pernah terpacu untuk menggunakan semua kompetensi dan usahanya untuk bisa “Berbeda” dari orang lain.
Manusia marginal tak pernah berusaha menambah “value added” dalam kesehariannya. baginya hidup ya tinggal dijalani, gak usah repot-repot.

Ayo,
Segera bergerak untuk melakukan hal lebih menjadi manusia yang bukan marginal.

Jika anda sebagai pengusaha, hanya pengusaha “kreatif” lah yang jauh akan lebih diminati investor.
Jika anda sebagai karyawan, hanya karyawan yang “bekerja lebih baik” yang dipilih oleh perusahaan.

Lebih dari itu, dimata Tuhan, hanya orang yang “melakukan lebih” untuk saudara yang membutuhkan, melakukan lebih untuk ibadah, dan lebih untuk kehidupan sosialnya yang lebih dipilih menjadi hambaNya yang diberkahi.

So,
Jangan pernah bercita-cita menjadi manusia marginal, karena DUNIA pun semakin ketat menyeleksi manusia-manusia yang marginal.
Jadilah manusia yang pandai memanfaatkan “pemberian” Tuhan lewat karya-karya anda.

“Bentuk syukur adalah dengan memanfaatkan semua dari diri kita, untuk menghasilkan manfaat lebih”

Senin, 21 Maret 2016

0 diary part#37 (Musuhmu Ya Kamu)


Dalam beberapa kesempatan, saya mendapati beberapa rekan yang merasa “takut” saat akan menghadapi “ujian” atau “evaluasi” yang diadakan perusahaan maupun univerrsitas.

Begitupun dengan saya, tak jarang merasa “takut” menghadapi beberapa “test” dimana yang terbayang adalah “wah belum siap, wah belum cukup ilmu”, “wah pesaingnya pinter”, dan macam-macam “wah” yang bergentayangan di otak kita.

Adalah Denis Waitly dalam buku lawas yang fenomenal “Seeds of Greatness” menyebutkan 95% “ketakutan orang pada sesuatu itu tak beralasan”.

Sejalaan dengan itu, bahwa rasa takut ini dimiliki oleh semua manusia karena didalamnya terdapat “Otak Reptil” atau biasa juga di sebut “otak paling tua”.

Ya, otak inilah yang menyebabkan kita sering melakukan “lari karena takut” atau “takut sebelum mengalami”.
Dan pada nyatanya, ketakutan-ketakutan itu gak pernah terjadi.

Itulah coba anda hitung, berapa kali anda merasa “takut”, baik takut telat, takut gagal presentasi, takut diejek dll dan berapa yang benar-benar terjadi???
Pasti tidak ada orang yang mengalami “ya ternyata SELALU ketakutan saya sejalan dengan fakta”, yang ada justru “ketakutan” kita itu banyak yang gak terjadi.

So,
Kalau kita diberi pilihan mau merasa “yakin” atau “takut” sebelum terjadi “pertandingan” nya.
Kenapa milih takut !! Padahal sudah berkali-kali ketakutan kita ga terbukti.

Tapi ingat, kita akan mudah takut jika kita “kurang atau belum” mempersiapkan diri menghadapi “pertandingan” itu.
Keep fight !! Dan selalu percayalah pada kemampuan dan kesiapan anda, karena “takut” untuk menghadapi “pertandingan” hanyalah ilusi yang anda buat sendiri.

Itulah kenapa orang bijak mengatakan “musuh kita adalah kita sendiri”.
Biasakanlah “membunuh” rasa “takut” kita sendiri lewat “kesiapan” !!!

Jumat, 18 Maret 2016

0 diary part#36 (Akan Ada Titik)


Tiap manusia mungkin akan menemukan titik dimana semuanya merasa sepah tak berasa apalagi berarti. Dimana saat mencapai sesuatu rasanya biasa saja.

Harta yang dikumpulkan, tak lagi membuatnya bahagia.
Ilmu yang didapat, serasa menguap biasa saja.
Bahkan jabatan yang diduduki, serasa berlubang tanpa arti.

Dan untuk mengembalikan kebahagiaan sesungguhnya dari kesemuanya itu ialah dengan cara “dibagi”.

Harta, ilmu, dan kedudukan yang dibagikan manfaatnya untuk orang lain, akan serta merta mendatangkan kebahagiaan baik yang memberi maupun yang menerima.

Ya, karena keberkahanNya yang kita cari,
Untuk apa usia panjang namun tak berkah, untuk apa bertitel tinggi jika tak berkah.

Sejatinya, kita semua pemburu berkah Tuhan !!!

Selasa, 15 Maret 2016

0 diary part#35 (Belajar Dari Kerang)


Adalah “tiram” salah satu jenis molusca dimana lebih banyak yang kenal dengan “kerang” dan sebenarnya beda dengan tiram.

Tiram memiliki bentuk yang sama-sama kita tahu (bayangkan saja kerang), terdiri dari kulit “cangkang” sampai dengan kulit dalamnya “mantel”.

Setiap ada benda asing masuk kedalam mantel nya, Tiram akan mengalami “kesakitan” yang luar biasa sampai secara alamiah dikeluarkanlah enzim “nacre” untuk pembelaan dirinya.

Dan Ternyata “NACRE” inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya “Mutiara” yang bernilai sangat mahal luar biasa.

Point :
Masih ingat artikel tentang “AQ” Adversity Quotient = kecerdasan manusia yang timbul akibat mengalami masalah-masalah dan kegetiran hidup.

Ya, kerang mengajarkan kita bahwa dengan “masalah” yang dihadapi, sebenarnya dari sana akan menghasilkan diri kita yang lebih “bernilai”.

Bahkan dengan semakin tegaknya kita menghadapi masalah yang beragam, “Nilai” kita justru malah lebih “hebat” dibanding sebelumnya.

Dan sangat layak untuk kita semua jauh-jauh dari “pesimis” karena Allah pun berpesan “dibalik kesulitan akan ada kemudahan”.

Jadi, yang membedakan manusia adalah, seberapa besar kita bisa belajar dari masalah-masalah yang ada,

So,
Jadikanlah masalah menjadi anak tangga kita untuk melangkah naik ke level yang lebih matang


Sabtu, 12 Maret 2016

0 diary part#34 (Apa "Brand"mu)


Seberapa besar “brand” kita ???

Terinspirasi dari tweet sang motivator Jamil Azzaini, dalam tweet nya dia menulis :

”saat anak cucu kita ketik nama kita di google, kira-kira muncul apa ya??”

Pertanyaan diatas cukup besar dampaknya bagi saya pribadi, karena beberapa pencapaian hidup yang kita lalui setidaknya harus ber”nilai” lebih di masyarakat.

Tak mungkin nama baik kita muncul di “google” jika tanpa ada pencapaian dari kita, otomatis semua berita positif yang muncul pasti didominasi orang yang “positif” juga dan sebaliknya.

Itulah yang disebut “brand” atau “merek” dari diri kita.
Sama halnya dengan produk-produk berkelas, pasti brand nya akan semakin mahal.

Untuk itu, bagaimana membentuk brand diri?? :
A. Segera temukan tujuan-mu dan fokuslah menuju kesana. Karena semakin kita mau jadi orang “serba bisa apapun” maka waktu yang ada semakin terbuang, dan kita tak punya “Hal Membanggakan”.
B. Tujuan itu harus memiliki dampak bagi kebaikan sekitar atau orang lain, karena tujuan yang hanya dicapai untuk kepentingan pribadi, justru akan “meredupkan” brand kita.
C. Jangan pernah mengukur keberhasilan dari hasilnya saja, karena proses justru lebih dari segalanya.. andaikan tujuan besar kita tak tercapai, jika “proses” yang kita lalui sangat “menginspirasi”, pasti tujuan tercapai walau lewat penerus kita.

Memang kehidupan tak perlu dibuat sulit, namun mengejar mimpi yang ditujukan untuk kebaikan semua justru akan mempermudah kehidupan anda !!

Rabu, 09 Maret 2016

0 diary part#33 (Jadi Minoritas Siapa Takut)


Kali ini, saya akan sedikit membahas tentang “minoritas”, dimana terinspirasi setelah membaca buku karya Ust. Felix Siauw (Beyond the Inspiration).

Dalam hal yang positif, ternyata justru orang yang jumlahnya sedikit (minoritas) memiliki keistimewaan dibanding orang kebanyakan.

Bagaimana tidak,
1.Bukankah dari ratusan negara di dunia, hanya ada 1 team kesebelasan yang juara football world cup ? (mereka minoritas)
2.Bukankah kita mengenal ada pebulutangkis Indonesia “Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir” menjuarai kejuaran Dunia di Guangzhou Cina ? (mereka minoritas)
3.Bukankah kita mengenal Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i, yang mulai belajar Al Quran pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun ? (anak ini minoritas, dan orang tuanya pun minoritas)
4.Dan bukankah para ilmuwan terdahulu dicemooh, di Drop Out, bahkan dianggap kurang waras oleh lingkungannya ? (mereka minoritas)
Dan masih banyak lagi orang-orang berprestasi di Dunia ini, dan mereka adalah bagian dari yang “minoritas” atau bagian paling sedikit dibanding yang lain.

Lantas, mengapa beberapa bisa istimewa, namun kebanyakan orang tidak bisa ???
Jawaban ini membuat saya terhenyak seketika, logis, simple, dan tak terbantahkan.
“Karena ada usaha yang mereka lakukan kemarin hingga saat ini, dan kita tidak melakukannya”.

Yes, ini menegaskan makna “Man Jadda Wa Jadda”, hanyalah kesungguhan yang membedakan kita yang biasa dengan mereka yang istimewa.

Namun belakangan ini, banyak beberapa isu bergulir bahwa seakan-akan orang yang “minor” dianggap gak gaul, gak modis, gak ini dan itu. Ya inilah salah satu barrier (penghalang) yang harus dibuang jauh-jauh.

Adalah mereka yang “istimewa tadi pasti mengalami barrier dalam mencapai mimpinya menjadi expert”.

Bahkan seorang sahabat pernah bilang pada saya :
“Bro, liat aja jamaah shalat subuh, pasti gak sampai 2 baris, ya karena mereka orang-orang pilihan yang gak memilih tidur seperti orang kebanyakan”

So,
Kali ini bukan saatnya lagi mengedepankan gengsi atau berusaha “ikut-ikutan” agar gak dibilang aneh, justru saat kita yakin apa yang dilakukan adalah baik namun orang lain tak melakukan, itulah nilai lebih kita dibanding yang lain.

# seorang pedagang, memiliki khas pelayanan yang akrab dan hafal nama2 pelanggannya…itu istimewa
# seorang pegawai memiliki pengetahuan luas tak hanya bidang tugasnya saja….itu istimewa
# seorang ibu yang dengan baik mendidik anaknya dan memiliki usaha halal yang sukses….itu istimewa

Bahkan di beberapa firman Allah disebutkan :
1. Al Haaqah ayat 41
“Dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair, sedikit sekali kamu beriman kepadanya”

2. Al Mu’min ayat 58
“... dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran”

Yuk, jangan takut jadi orang minoritas
Karena yang sedikit, justru istimewa :)

Minggu, 06 Maret 2016

0 diary part#32 (One Week One Knowledge)


Ali bin Abu Thalib pernah berkata:
“Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab ilmu warisan para nabi dan adapun harta adalah warisan Firaun dan lainnya. Ilmu lebih utama dari harta karena ilmu itu menjaga kamu, kalau harta kamulah yang menjaganya”.

Sekarang coba anda temui orang yang punya ilmu / ahli di bidangnya, dan rasakan kita pasti tersihir dengan kelihaiannya tau semua tentang keilmuannya itu.
Bahkan saya pernah menemui teman yang jika diajak ngomong apapun, pengetahuannya oke.. mulai dari berita politik, pengetahuan negara eropa, kondisi ekonomi global, sampai ke seluk beluk perbankan dia tau.. dan seketika itu juga saya bilang WOW (gak pake salto) hehe..

Nah... cerita diataslah yang memunculkan ide ini,
One Week One Knowledge (Satu Minggu Satu Pengetahuan).

Bagaimana caranya ?
Gampang aja, di hari weekend, tetapkan minggu ini kita mau *TAU* tentang apa??
Nah fokuslah browsing, baca, dan diskusi tentang tema tersebut.

Contoh,
Minggu ini saya mau tau tentang ilmu medis misalnya.
Nah mulailah kita browsing seputar tema tersebut dan nanti di weekend baru perdalam bahan plus tanya-tanya dan diskusi sama sang ahli medis.

Begitupun minggu depan, kita harus rencanakan dulu mau *TAU* tentang apa.
Nah dengan ide “Satu Minggu Satu Pengetahuan”.
Bayangin di tiap bulan kita punya 4 pengetahuan yang bisa cukup dalam dan kalikan dalam setaun bisa 48 pengetahuan bisa kita kuasai.

So, bagaimana setelah itu???
Cara mengikat ilmu paling ampuh adalah dengan cara *menyampaikannya*.

Andaikan kita diberi waktu, kokohkan langkah adalah mencari ilmu.
Tatkala hidup terbentur masalah, ilmu mampu buatnya jadi berkah.

Sebagai penutup, saking pentingnya ilmu, Rasulullah pernah bilang:
”Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki keduanya (kehidupan dunia dan akhirat) maka dengan ilmu”

Ready for sharing your knowledge every week???
LETS GO...


Kamis, 03 Maret 2016

0 diary part#31 (3 Otak Kita Luar Biasa)


Yuk belajar memahami maunya otak.

Kalo saya adakan pooling dengan pertanyaan begini :
“Bagian tubuh manakah yang paling penting dalam pengaruhnya membuat kita bisa hidup??”

Pasti jawabannya pun beragam :
Si A : jantung dong, kan yang memompa darah ke seluruh tubuh.
Si B : hati lah!! Kalau hati dah hancur untuk apa kita hidup (hehehe ternyata si B adalah seorang galauers)
Si C : kalau saya yang penting itu leher!! Coba kalau gak ada leher, gimana bisa kita punya kepala (hahaha).

Jawaban yang benar dari sisi medis, ternyata yang paling penting adalah organ “OTAK”.
Jantung berhenti bebrapa detik masih bisa diselamatkan,
Tapi otak?? Berhenti 1 detik saja itu pertanda hidup seseorang berakhir.

Point :
Kita patut berterimakasih pada Paul D.Maclean dan Carl Sagan ahli neuroscientist yang menemukan konsep “Triune Brain” atau disebut “penyederhanaan otak menjadi 3 bagian”

Ya, otak kita dibagi jadi 3 bagian :
1.Neo cortex (biasa disebut otak manusia / otak terluar)
Fungsinya adalah semua yang berhubungan dengan kelebihan kita sebagai manusia dibanding makhluk lain, yaitu melakukan analisa, memahami bahasa, musik, angka, huruf dll. {Biasa dibagi jadi otak kanan dan otak kiri}

2. Sistem limbik (biasa disebut otak mamalia) ~>ada di tengah
Namanya saja mamalia (bayangkan seekor sapi), otak kita ini pengatur emosi, rasa senang, sedih, rasa nyaman, dan tempat memori, kasih sayang dll.

3.Otak reptil (otak paling tua)
Persis seperti hewan reptil, otak ini yang paling menentukan terhadap keadaan yang diterima (mau lari karena takut, atau hadapi karena berani). Dan juga yang mengatur sistem organ pernapasan, kesadaran dll. Otak reptil kitalah yang bertindak atas info-info dari otak lainnya.

Dari pembagian 3 jenis otak diatas, bisa kita simpulkan bagaimana kita mampu “Thinking”, “Feeling” , dan “Willing”.

Karena manusia dipilih Allah dengan kelengkapan 3 sistem otak nya, kita lah yang harus mengatur semuanya agar mampu menganalisa dengan baik (Head), merasa keadaan sekitar dengan simpatik (Heart), dan bertindak dengan cepat, berani, dan benar (Gut)

Mana yang paling dominan dalam tubuhmu??
Manusia?? Mamalia?? atau Reptil??