Minggu, 07 Februari 2016

0 diary part#25 (Berbagi Semangat atau Galau)


Semakin mudahnya akses tanpa batas melalui sejumlah social media (facebook, twitter, instagram, dll) membuat masyarakat Indonesia seakan menemukan “hal” baru.

Dengan mudahnya seseorang mengetahui “kondisi” orang lain hanya dengan cukup melihat apa yang orang lain “upload gambar”nya, “update status”nya, dan cara balas “BBM”nya. Seakan tak ada lagi batas jarak.

Dari beberapa pengamatan kecil saya, beberapa orang banyak yang gemar berbagi “masalah/kekesalan/kegalauan” di media sosial tersebut dan hampir 90% seakan menjadikan status berisi “berita negatif” harus di uploadnya.
Ada juga yang isinya hanya berita “baik”, semangat, dan berbagi pengalaman menarik untuk rekan-rekan nya.

Pertanyaannya, apakah jaminan orang yang selalu menawarkan dan membagikan “berita baik” pada faktanya dia selalu mengalami “kenyamanan dan kebahagiaan” selalu?? Jawabannya adalah “Tidak”.
Beberapa orang yang “berusaha” menawarkan “berita baik” pasti pernah mengalami masalah, namun mereka memiliki “konverter” untuk menyalurkan isi “masalahnya” dalam bentuk “berita baik” atau “pelajaran” untuk orang lain.

So,
Jika memang kita gak dipaksa dan bebas memilih, alangkah indahnya kita memilih “berbagi” status atau berita yang “positif” dibandingkan “negatif”.

Karena secara tidak langsung, itu akan mempengaruhi orang yang “membaca”nya.
Keluh kesah itu manusiawi, namun tak selamanya perlu di share ke orang lain jika tidak di perlukan.

Tetap semangat, tetap positif, dan berbagi senyum selalu.



0 komentar:

Posting Komentar