Belakangan semakin banyak pertanyaan soal optimis kepada saya,
Kira-kira begini “mas, saya ini optimisnya sudah gak usah ditanya lagi, tapi kenapa prestasi gini-gini aja ya ???”
Dan inilah yang sebabkan kami sedikit mencari jawaban soal masalah tersebut, dan jawaban yang paling pas ialah :
“OPTIMIS saja tak cukup, kita perlu menjadi orang REALISTIS, dan sikap realistis tak lain tak bukan ialah mengerahkan semua daya doa dan upaya terbaik demi mencapai cita”.
Ya, lebih tepat jika kita mulai melengkapi pandangan bahwa Optimis-Realistis ialah kunci keberhasilan.
Saya jadi teringat analogi menarik yang disampaikan Cak Lontong soal “Optimis - Pesimis - Realistis”.
Ibarat kita menaiki kapal layar menuju sebuah pulau dan kita sudah berada di tengah perjalanan. Beginilah gambarannya :
Pesimis : kita tak yakin sampai ke pulau itu, karena ombak besar dan anginnya tak tau kemana.
Optimis : kita pasti yakin sampai, tetap yakin pasti sampai.
Realistis : supaya sampai ke pulau, akan ku arahkan layar ini agar memanfaatkan arah angin yang sesuai bahkan mendayung jikalau arah angin berlawanan.
Itulah kenapa, kita sebaiknya memiliki sikap yang tak cukup dengan optimis, namun “Optimis - Realistis”.
0 komentar:
Posting Komentar