Jumat, 27 Oktober 2017

0 In The Name Of My Father


Saat senja datang gantikan siang. Di saat kau merasa hidup sendiri dalam kerasnya dunia, tersenyumlah. Bila kau pun harus berputus asa berpikir semua kan berakhir, tersenyumlah. Hidup memang tak semudah waktu kita muda dulu, panas dingin tak bisa diterka. Remaja sepertiku kadang ngga berpikir panjang walau nakal tapi tetap kontrol. Good time forever masa lalu indahku. Ku berjuang dengan cinta yang tak kan mati, mengalir dan tak akan pernah berhenti. Perlahan tapi pasti kucoba resapi kasih sayang keluarga yang slalu ku sayangi.

Oh ya senja kini berganti malam. That was the moment a part of sweet memory. Ini sepotong kisah tentang perjalanan. Bercampur dengan udara yang tak terdengar, tak hanya cewek yang ingin dimengerti bukan hanya cowok yang ingin dicintai. Jika waktu yang berputar tak kembali, apa arti sayang bila sudah tak berarti. Janganlah kau bersedih, bila malam datang dinginkan jiwa ini, esok pagi pasti kan lebih baik. Percayalah.

Entah apa getaran yang terasa di dada, naluriku pun mulai tertarik. Belum sempat aku berpikir jejak getaran itu mulai menghilang. Apa yang telah terjadi aku pun tak tahu, mungkin sesuatu kan terjadi. Cemas-cemas di dalam hati, diri ini bertanya tanpa jawaban. Setan dalam hati pun tertawa hahaha.

Pernah ku coba untuk memahami sampai nggak tidur suatu hari. Pikiran pun nggak mati-mati ke kanan kiri nasibku ini, bayar mimpi nggak terbeli. Mengulang ingatan tengah malam otakku melayang di kesunyian. Emosi lama masih terasa saat masa lalu membuat ku tak percaya. Frustasi mendorong alam bawah sadar tuk lakukan hal gila yang tak terduga.

Aku lah pendosa yang sedang menjalani hukuman. Terbelenggu di dalam ruang dan waktu, telusuri jalan yang penuh rintangan. Terselip senyum juga tawa dan canda. Tersudut aku di dinding ini, tak ada yang menghampiri. Semakin malam semakin sunyi, kucoba terus tuk nikmati diriku dalam kalbu. Telah banyak waktu ku yang terbuang lepaskan beban batin. Kuatkanlah diri tak satu pun di dunia yang abadi.

Raga lelah tuk mencari, hasrat pun meronta merebak dalam tanya mengguncang sisi jiwaku. Sejenak ku sadar harapku mulai sirna, tatap cermin diri cari jawab akan tanya. Adil dunia bawa ku tuk melangkah bila semua kan menjadi nyata dalam hidup ini. Hentikan sejenak keluh kesah yang tak beralasan, takkan ada habisnya bila mencari kesalahan. Hari esok kan mengganti sedih gundah dan sesal ini.

Nyanyikan senandung syair kehidupan. Laksana air di gurun pasir sejukkan jiwa yang kehausan di sepanjang keruh rapuhnya dunia. Berlari mengejar angin di tepi riuh deburnya air getarkan relung hati kecilku. Akankah terasa lagi senja yang hadir seperti dulu. Andaikan ku bisa menghentikan sang waktu ku ingin sekali lagi menikmati senja itu.

Oh ya memang dalam hidup ini tak ada yang sempurna, ada hitam dan putih dalam segala ucap dan laku. Canda, tawa dan tangis iringi hari warnai cerita. Akhir, tapi bukan yang terakhir. Biarkan semua berjalan sesuai takdir.


0 komentar:

Posting Komentar