Minggu, 28 Februari 2016

0 diary part#30 (Kaca Spion Kehidupan)


Saat saya mengendarai motor dengan santainya, tiba-tiba “Braaak”, sebuah mobil menabrak bemper motorku dari belakang.
Setelah saya dan pengemudi turun sama-sama cek, ternyata motorku hanya lecet kecil, namun mobil mewah itu mengalami gores cukup panjang di bagian depan nya dan pasti bukan biaya kecil melakukan perbaikan cat nya.

Merasa bersalah, pengemudi mobil pun minta maaf karena lalai (terlambat rem) terlalu konsen liat kaca spion.
Dan kami pun bersalaman dan memberi senyum masing-masing.

Point:
Ibarat kaca spion, sebenarnya dalam kehidupan pun kita mengenal kaca spion, ya kaca spion itu untuk melihat kebelakang (masa lalu).

Tidak ada 1 orang pun yang tak memilki masa lalu, baik & buruk semua pasti pernah terlewati.

Dari cerita diatas, bisa kita bagi manusia dalam 3 tipe :
A. Terlalu fokus dengan spion
B. Menjadikan spion sebagai pelengkap menatap jalan depan
C. Mengabaikan fungsi kaca spion

Mana yang terbaik??? Tentu jawaban “B” yang terbaik,
Karena terlalu fokus meratapi masa lalu sampai lupa terhadap hari ini dan masa depan adalah orang yg mengundang “kegagalan”, seperti contoh mobil tadi.
Apalagi tidak pernah melihat masa lalu, memang seakan-akan perjalanan lancar ke depan, tapi kita tidak pernah tau bahwa banyak dari masa lalu bisa dijadikan “Guru” dan sebgai EWS (early warning system) untuk perbaikan kita ke depan.

So,
Proporsional menjadikan masa lalu sebgai pelajaran, mensyukuri dan bertindak terbaik hari ini, untuk mencapai esok yang istimewa perlu kita tanam.

0 komentar:

Posting Komentar