Rabu, 09 Maret 2016

0 diary part#33 (Jadi Minoritas Siapa Takut)


Kali ini, saya akan sedikit membahas tentang “minoritas”, dimana terinspirasi setelah membaca buku karya Ust. Felix Siauw (Beyond the Inspiration).

Dalam hal yang positif, ternyata justru orang yang jumlahnya sedikit (minoritas) memiliki keistimewaan dibanding orang kebanyakan.

Bagaimana tidak,
1.Bukankah dari ratusan negara di dunia, hanya ada 1 team kesebelasan yang juara football world cup ? (mereka minoritas)
2.Bukankah kita mengenal ada pebulutangkis Indonesia “Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir” menjuarai kejuaran Dunia di Guangzhou Cina ? (mereka minoritas)
3.Bukankah kita mengenal Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i, yang mulai belajar Al Quran pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun ? (anak ini minoritas, dan orang tuanya pun minoritas)
4.Dan bukankah para ilmuwan terdahulu dicemooh, di Drop Out, bahkan dianggap kurang waras oleh lingkungannya ? (mereka minoritas)
Dan masih banyak lagi orang-orang berprestasi di Dunia ini, dan mereka adalah bagian dari yang “minoritas” atau bagian paling sedikit dibanding yang lain.

Lantas, mengapa beberapa bisa istimewa, namun kebanyakan orang tidak bisa ???
Jawaban ini membuat saya terhenyak seketika, logis, simple, dan tak terbantahkan.
“Karena ada usaha yang mereka lakukan kemarin hingga saat ini, dan kita tidak melakukannya”.

Yes, ini menegaskan makna “Man Jadda Wa Jadda”, hanyalah kesungguhan yang membedakan kita yang biasa dengan mereka yang istimewa.

Namun belakangan ini, banyak beberapa isu bergulir bahwa seakan-akan orang yang “minor” dianggap gak gaul, gak modis, gak ini dan itu. Ya inilah salah satu barrier (penghalang) yang harus dibuang jauh-jauh.

Adalah mereka yang “istimewa tadi pasti mengalami barrier dalam mencapai mimpinya menjadi expert”.

Bahkan seorang sahabat pernah bilang pada saya :
“Bro, liat aja jamaah shalat subuh, pasti gak sampai 2 baris, ya karena mereka orang-orang pilihan yang gak memilih tidur seperti orang kebanyakan”

So,
Kali ini bukan saatnya lagi mengedepankan gengsi atau berusaha “ikut-ikutan” agar gak dibilang aneh, justru saat kita yakin apa yang dilakukan adalah baik namun orang lain tak melakukan, itulah nilai lebih kita dibanding yang lain.

# seorang pedagang, memiliki khas pelayanan yang akrab dan hafal nama2 pelanggannya…itu istimewa
# seorang pegawai memiliki pengetahuan luas tak hanya bidang tugasnya saja….itu istimewa
# seorang ibu yang dengan baik mendidik anaknya dan memiliki usaha halal yang sukses….itu istimewa

Bahkan di beberapa firman Allah disebutkan :
1. Al Haaqah ayat 41
“Dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair, sedikit sekali kamu beriman kepadanya”

2. Al Mu’min ayat 58
“... dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran”

Yuk, jangan takut jadi orang minoritas
Karena yang sedikit, justru istimewa :)

0 komentar:

Posting Komentar